Monday, June 6, 2011

Semangat Pagi ( Hidup Itu Seperti Lukisan Dan Lagu )

 
Cobaan yang terberat dalam hidup adalah musibah yang datangnya bertubi tubi. Tekanan hidup yang begitu teramat berat, ada yang malah menjauh dari Tuhanya karena keputus asaan yang menyebabkan adanya anggapan bahwa Tuhan pilih kasih yang membuat hidupnya semakin menderita jatuh dalam keterpurukan dan derita, dan mengamggap juga bahwa Tuhan tidak adil tetapi tidak sedikit juga yang malah mencari dan mendekatkan diri kepada Tuhan. 
Rentetan ujian dan masalah yang datang dan pergi tanpa aku minta membuat aku tertekan itulah yang aku rasakan beberapa bulan terakhir. Masalah keluarga, masalah diri sendiri dan masalah kerja  hampir membuat aku gila. Tidak bisa mengendalikan emosi, sering marah, mudah tersinggung dan cenderung egois.
Anggapan bahwa Tuhan tidak adil padaku sempat terbesit di hatiku, gelap, gersang begitulah keadaan jiwaku saat itu. Seperti bumi mengharap hujan karena kekeringan hatikupun begitu. Aku sebenarnya tahu kemana aku harus mengadu tetapi keegoisanku lebih bisa menguasaiku. Semakin hari aku semakin terpuruk. Air mata seolah seperti aliran sungai yang tak pernah terhenti samapai kelaut. Tiap saat berderai bila mengingat semua kepedihan.
Peluk dan nasehat ibu yang hanya terdengar lewat dunia maya akhirnya mampu menghangatkan jiwaku. Kelembutan dan kesabaranya mampu menghangatkan jiwaku. Seperti cahaya dalam gelap. Jalanku mulai terang. kesadaran mulai menyusupiku. Perlahan ku coba merenung akan semua yang terjadi. Tidak ada yang salah, aku sendiri yang pantas disalahkan. Selama ini aku terlalu sombong rupanya keangkuhanku membuat lilin yang menerangi hatiku padam. aahhhh bodohnya aku :-(.
Penyesalan mungkin tiada berarti tanpa adanya perubahan. Aku sering mengatakan bahwa aku menyesal setelah melakukan suatu kesalahan atau kecerobohan tetapi apa, pada akhirnya semua terulang. Aku bodoh bukan?. tapi tidak apa. Aku hanya berharap apa yang aku alami beberapa waktu terakhir ini semoga membuat aku bener bener sadar dan mengerti akan kehidupan. Semoga aku lebih bisa dewasa dalam menyikapi segala problematika yang akan selalu menyapaku setiap saat. Biarlah kebencian orang lain terhadap diriku akan ku jadikan sebagai tantangan untuk aku menjadi lebih baik setidaknya mencoba membenarkan anggapan mereka bahwa aku tidak seperti yang mereka kira mungkin memang belum seperti yang mereka harap tapi aku berusaha menjadi yang terbaik untuk diriku terutama.
Banyaknya orang orang yang memusuhiku entah karena apa yang aku sendiri tak tahu mungkin ini sebagai ujianku, perjuanagn untuk mencari jati diri tidak mudah memang. semoga aku tidak patah. Biarlah celaan, hinaan dan caci maki yang datang mengarah padaku akan aku jadikan sebagai cambuk dan sarana bagi aku untuk berubah menjadi lebih baik, mungkin ini adalah cara yang ada untuk agar aku mampu untuk mengoreksi diri.
Seorang sahabatku pernah menasehatiku dia mengatakan bahwa " Secara unik hidup adalah peristiwa belajar tumbuh dan berkembang dalam setiap celah dan ruangnya, bergerak menyatukan anasir bentukanya mencapai titik kulminasi kesempurnaan dalam setiap jejak nafas tersisa. Namun tetaplah bertahan, sebab kenikmatan sejati itu ada pada jalam keimanam " 
Aku menganggap hidup itu seperti lagu, aku di tuntut untuk sabar mendengar lirik lirik yang ada dan musik musik irama yang mengiringi hingga pada titik akhir dan akan berganti dengan lagu berikutnya. Kehidupan juga sebuah lukisan, dan lukisan yang aku miliki itulah goresan goresan yang aku lukiskan dalam setiap lembar lembar perjalananku. indah atau tidak semua karena aku. 
 
Dari sini, mulai detik ini aku akan melangkah, berdiri di kaki sendiri, hadapi halang rintang yang akan mencoba mematahkan semangatku. Aku akan membakar semangatku dengan sinar mentari yang terik Hingga nanti aku akan tetap bisa tersenyum di bawah teriknya yang menyengat pedas. Semangattt !!!! :-)

 

No comments: