Saturday, April 23, 2011

Semangatmu ada pada kami ( Puisi Kartini Rangkat)

Meski tidak berada disana
berbalut balutan kain dan berkebaya
Meski tidak seperti mereka
Berjalan anggun pada alas jinjitan
Meski mungkin belumlah berdiri sejajar
Bahkan mungkin hanya di pandang sebelah mata
Karna kami hanyalah seorang buruh
Bukan seperti mereka
Tikus tikus berdasi
Yang duduk di belakang meja seolah bertahta
Berjalan seolah berwibawa bermahkota
Mereka tak mengerti
Mereka tak mendengar berlagak tuli
Namun,……
Wahai Engkau ibu dari wanita Indonesia
Tersenyumlah dalam tidurmu disana
Kami bisa, kami mampu mandiri
semangatmu ada pada kami
Kami tidak terbelenggu
Kami tidak terbebani
Kami bisa sibak kegelapan keluarga kami
Hidup dalam kelayakan
Dari hasil perjuangan kami disini
Meski bukan dari tanah ibu pertiwi
Tapi kami juga peduli
Kami ingin membangun ibu pertiwi
Tetapi entahlah,……..
Kucuran devisa dari kami mungkin tak terarah
Mereka sering tak peduli pada kami
Tapi kami tak pernah pasrah
Kami tak pernah menyerah
Semangatmu ada pada kami
Kami ingin suatu saat nanti
Kami berdiri sejajar atau
Bahkan lebih dari mereka
Wahai Ibu sumua wanita indonesia (Kartini)
Semangatmu Dulu ada pada kami
Saat ini……
Dan akan terus ada pada kami
” Selamat hari kartini…….” :-)


Di Posting di http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2011/04/21/semangatmu-ada-pada-kami-puisi-kartini-rangkat/

Aku Bangga menjadi Wanita

Aku bangga menjadi wanita
Wanita itu berlapis waterproof
Tahan air tahan cuci
tapi bukanlah plastik
Jiwanya seperti baja
tak mudah retak walau raga berkarat renta
Sentuhan letup bibirnya
Hangat terasa kedasar jiwa
Menyejukkan menyembuhkan hati yang lara
Telinganya lebar tak terhingga
Mampu mendengar yang tak terdengar
Menampung segala keluh kesah
Anak, suami, dan keluarga
Lidahnya manis
Ciptakan keharmonisan kata
Enak di dengar meski sedikit manja
Hilangkan kebencian rasa
Dinginkan panasnya amarah
Rekatkan hati yang patah
Tanganya adalah tangan malaikat
Memudahkan segala kesulitan
Bukan hanya sepasang mata yang dia punya
Tapi mata hati yang sangat peka
Aku bangga menjadi Wanita


Di Posting  di http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2011/04/21/aku-bangga-menjadi-wanita-puisi-kartini-rangkat/

Friday, April 22, 2011

22 April adalah hari Bumi (earth day)



Peringatan hari bumi yang jatuh pada tanggal 22 April adalah moment yang tepat untuk kita berfikir sejenak akan keadaan Bumi saat ini dan bagaimana nasibnya yang akan datang.
Untuk saat sekarang ini misalnya, iklim alam yang tidak menentu, keadaan alam yang berubah ubah seharusnya mampu menyadarkan kita semua tentang bagaimana kepedulian kita terhadap bumi selama ini. Bencana yang datang tiba tiba tanpa kita tahu apa, kapan dan bagaimana, bukankah itu semua secara langsung maupun tidak langsung karena kita sebagai manusia yang menjadi tuan rumah di bumi ini?. Semua karena pola fikir kita sebagai komponen utama yang menempati Bumi kurang memahami bagaimana kita harus menjaga dan memanfaatkan Bumi, apa yang terkandung di dalam bumi.

Pada kenyataanya manusia memang bisa di bilang serakah, egois. Kita hanya mengambil manfaat apa yang terkandung dalam perut bumi, apa yang di sediakan bumi untuk kita namun kita tak pernah berfikir jauh nasib bumi setelah itu.
Ironisnya, saat ini bahkan jauh dari sebelumnya bumi ini sebenarnya sakit tapi apa yang manusia lakukan?. Ada sebagian dari kita yang bergerak mencari obat dan mengobati dengan menanami kembali tanah tanah yang kosong, gundul yang mengundang erosi. Sebagian lagi diam tak peduli, dan sebagian banyak yang sengaja meludahinya dengan racun racun kimia yang mereka hasilkan.

Kalau kita sebagai manusia yang mau berfikir dan ada kepedulian menjaga agar bumi tetap asri, sehat dan tidak sakit sebenarnya banyak yang bisa kita lakukan dari hal yang terkecil sampai hal yang terbesar. Salah satu contoh yang paling sederhana dan mudah adalah dengan kita membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Memisahkan antara sampah yang bisa hancur oleh bumi seperti sisa sisa makanan dengan sampah yang tidak bisa hancur oleh bumi seperti plastik, kaleng dan lain lain.
Melakukan penghijauan (go green) dari rumah dengan menanam bunga juga tanaman tanaman pendek di sekitar rumah bisa kita lakukan selain menjaga bumi tetap hijau juga bisa memperindah tempat di mana kita banyak berdiam.

Bukankah bumi yang seharusnya itu hijau?, namun kenyataan sekarang bumi sakit dan menghitam. Terlalu banyak hutan hutan yang menjadi lapangan tanpa huni, semua karena monster monster serakah yang hanya mementingkan kepentingan mereka sendiri. Monster monster yang tidak mempunyai tanggung jawab sama sekali.

Lihatlah bencana alam yang sudah terjadi, Langit yang melampiaskan dendamnya dengan curah hujan yang tinggi, Banjir dan longsor karena banyaknya tumpukan sampah dan tidak adanya pepohonan yang mampu menggenggam erat tanah, Tsunami kerena pergesekan lempeng bumi akibat penambangan liar, tak cukupkah semua itu? tak bisakah semua membuka fikiran kita untuk berhenti menyakiti bumi.

Semoga bukan hanya pada saat hari bumi saja kita manusia mengingat akan bumi, tapi dalam sehari hari kita akan peduli dan terus peduli kepada bumi.
Selamat hari Bumi !!!!!. :-)






Posted by Picasa

Tuesday, April 19, 2011

Terbakar Dingin Membeku Panas ( Perjalanan)

Perjalanan merupakan sebuah proses pencapaian. Sesuatu yang mesti di lalui untuk menuju satu titik tujuan. Masa yang mesti di lewati, aral melintang yang mesti di sikapi. Detik, menit, jam, hari, minggu, bulan tahun adalah fase sama yang harus di lalui. Berbagai cara di perlukan untuk menaklukan sang waktu dari hal ” Jenuh”, ” Kebosanan”.

Saat langkah harus di mulai, ketika mata terbuka tak kala pagi menyapa dalam sejuknya embun, tak kala mentari tersenyum hangat, sebelum datangnya siang yang menyengat. Saat di hadapkan pada mendung yang setia bergelanyut manja menyambut temaram senja yang indah dengan jingganya. Menghadirkan warna abu abu pekat menyambut gelapnya malam. Dan menyambut datangnya kembali pagi yang sama tuk lanjutkan perjalanan.

Keputus asaan, kegagalan sering kali bisa menghentikan langkah kedepan. Minimnya pemahaman terkadang membuat kita terpuruk oleh keadaan. Keyakinan dan sikap mau tetap mencoba dan bertahan akan bisa menolong menguatkan semangkat yang terkadang melemah.  Bukankah,….:

Jalan yang mulus dan lurus juga belum tentu menjadikan seorang Pengemudi menjadi pengemudi yang hebat?. Yang akan bisa mengendarai dan menguasai kendaraan yang di bawanya kemanapun dia pergi. Bukankah halangan akan tetap di temuinya sekecil apapun seperti halnya kehabisan bensin. tapi pasti dia akan menemui tempat yang menjual bensin. suatu Perjalanan tidaklah sulit mudahpun juga tidak. Sampai detik ini sejujurnya belum ada rasanya ku temui cobaan yang berarti, tapi terkadang aku tlah patah dan menyerah walau sejenak namun mimpi akan sesuatu membuatku berdiri kembali karena ku temui sesuatu yang buat aku mengerti.

Langit yang cerah, tanpa awan tanpa hujan bahkan belum tentu menjadikan seorang Pilot menjadi handal. Mungkin justru Pilot yang handal yang akan mengalami masalah besar karena dia terlalu menganggap remeh apa yang ada di depan. Bukankah kelebihan yang kita miliki adalah karena kita punya kekurangan?. Ironis.
Hidup yang tidak pernah menemui suatu masalah tidak akan menjadikan pribadi seseorang menjadi kuat. Masalah bisa menjadi api yang dapat membuat bara semangat. Dari masalah yang ada terkadang kita bisa mengenali diri sendiri. Dari masalah belajar memperbaiki, belajar mengukur kemampuan setidaknya kita tidak akan mengalami masalah yang sama.

Perjalanan tidak akan pernah selalu lurus dan mulus, dia akan berbelok belok penuh dengan gelombang persoalan dan masalah yang akan menghambat, langit yang kelam dan penuh badai. Semua akan menjadikan perjalanan menjadi lebih indah dan berarti, menjadikan kita menjadi sosok pribadi yang handal dan tahan uji dalam menjalani perjalanan hidup ini dan tetap semangat.

Wednesday, April 13, 2011

Si Kucing yang Malang dan Gadis si Buruk Rupa

Suatu pagi di tengah hutan yang terletak tidak jauh dari  Pedesaan tampak seorang gadis dengan baju yang lusuh dan mukanya tertutup kain cadar. Gadis itu duduk terdiam di bawah pohon di tepian sungai sambil memeluk kedua lututnya. Dia menangis meratapi nasibnya. Dia gadis yang baik hati tapi karena wajahnya yang buruk karena cacat sejak lahir dia di buang keluarganya  karena mereka merasa malu atas kehadiranya. 
..........

" Ya Allah, apa salahku?, kenapa keluargaku membuangku, kenapa mereka tidak menginginkan aku berada di tengah tengah mereka? kenapa ya Allah? sampai kapan aku sendiri di tengah hutan ini, kenapa tidak Kau ambil saja aku ya Allah ". Gadis itu semakin tersedu dalam isak tangisnya meratapi kesendirianya di tengah hutan belantara itu.
..........

Dari kejauhan gadis itu mendengar suara berisik seperti suara seseorang yang lagi marah marah. Meski samar samar dia bisa mendengar dari arah mana suara itu datang. Perlahan dia beranjak dan berjalan menuju arah di mana suara itu datang. Terlihat seorang perempuan tua sedang menumpahkan kekesalanya pada seekor kucing. Perempuan tua itu merasa kesal dan marah karena kucing tersebut telah mencuri ikan yang sudah dia siapkan untuk keluarganya.
" Dasar kucing kurang di untung, sudah saya pelihara tapi kamu tidak berterimakasih sekarang ini balasanya karena kamu sudah mencuri ikan kesukaan anak dan suamiku ".maki wanita tua itu dengan muka penuh kemarahan, dan.....
"Prak...." wanita tua itu memotong kedua telapak kaki depan kucing itu. Serentak kucing itu mengerang kesakitan namun tak bisa berbuat apa apa hanya bisa merintih dengan suaranya yang khas. 
Wanita itu kemudian beranjak meninggalkan kucing itu begitu saja dengan kondisi yang berlumuran darah.
Huhf....sungguh kejam....!!!!!!
..........

Setelah kepergian wanita itu, gadis itu segera berlari menghampiri kucing yang malang itu, dia berusaha menolongnya mencoba membalut kedua kaki kucing itu dengan kain penutup mukanya.
" Ya Allah kenapa wanita itu jahat banget, kenapa dia tega menyakiti kucing yang tak berdosa ini?".
" Kucing yang malang, tenang ya...aku akan menolongmu, aku akan merawat dan mengobati lukamu ".
Di gendongnya kucing itu dan di bawanya menuju rumah pohon di mana gadis itu biasa tinggal.

" kucing yang manis, kamu jangan takut ya melihat mukaku yang buruk karena penutupnya aku pakai untuk membalut lukamu jadi sekarang aku tidak bisa menutup mukaku."
"Ya Allah terimakasih Kau telah mengirimkan aku teman seekor kucing kini aku tidak akan merasa kesepian lagi terimakasih ya Allah ".
Gadis itu terlihat tersenyum bahagia sambil memperhatikan kucing yang berada dalam gendonganya.
 Dan si kucingpun memperhatikan gadis itu seolah mengetahui apa yang sudah di ucapkan, apa yang sedang di rasakan oleh gadis itu. Tapi dia hanya bisa bersuara dengan suaranya yang khas.
" Miiiaaawww ", si kucing seolah meminta si gadis agar berhenti menangis dan tidak bersedih lagi.
" he he he aku tahu kamu pasti mengerti apa yang aku katakan dan yang aku rasakan saat ini, mulai sekarang aku tidak akan bersedih dan sendiri lagi karena sekarang aku sudah mempunyai kamu ", gadis itu tersenyum dan memeluk kucing itu.
..........

Hari semakin merayap, senja menjemput dengan indahnya. Malam menghampiri, suasana terasa begitu mencekam. Gelap dan sangat pekat, sesekali terdengar binatang malam yang hanya menambah malam semakin menyayat. Suara gemercik air sungai dan gesekan dedaunan yang terbelai mesranya hembusan angin malam. Tak sedikitpun terlihat rasa takut di wajah gadis itu, dengan penuh kasih sayank di peluknya kucing itu dalam tidurnya. Dari wajahnya tampak ketenangan tak sedikitpun duka terlihat disana.
..........
" Siapa aku?". Gadis itu bertanya pada bayangan dirinya yang terlihat di beningnya air sungai ketika dia hendak memcuci mukanya. Dia terlihat begitu heran karena mukanya yang buruk berubah cantik jelita, bajunya yang lusuh compang camping menjadi putih bersih seperti baju seorang puteri.
" Ya Allah apakah ini bener bener nyata atau.......".
Seketika gadis itu berlari menuju rumah pohonya, matanya melihat kesana kemari seperti mencari sesuatu.
" manis....manis.....di mana kamu.....", ternyata dia mencari kucing yang kemarin di tolongnya. di berlari ke arah sungai kembali berharap dia kan menemukan kucingnya disana, dia terus berlari sambil memanggil mangil kucing tersebut dan...." breekkk aaaawwww.....".
...........

Gadis itu terbangun dari mimpinya.
" Ya Allah Alhamdulillah semua cuma mimpi ".
" Tapi,.....manis....manis.....di mana si manis...kenapa tidak ada di sini ". Gadis itu mulai tampak kebingungan karena si kucing tidak ada di sampingnya. serontak dia beranjak turun dari rumah pohonya untuk mencari kucing yang telah menjadi sahabatnya itu.
..........

" Hey....kamu sudah bangun rupanya..?".
Gadis itu kaget mendengar suara pemuda dan seketika menghentikan langkahnya, menoleh kearah datangnya suara itu.
" Hey,....kamu siapa? kenapa ada di sini ", tanya gadis itu penuh heran seraya berpaling dan menutup mukanya dengan kedua telapak tanganya.
Perlahan pemuda tampan itu beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri gadis itu.
" Kenapa kamu menutup mukamu? apa kamu takut melihat kedua tanganku tanpa telapak?" Tanya pemuda itu.
Gadis itu terkejut mendengar pertanyaan pemuda itu, serentak dia membuka kedua tanganya yang menutup mukanya dan melihat kearah kedua tangan pemuda itu.
" Kenapa dengan kedua tanganmu ? ", gadis itu langsung memegang kedua tangan pemuda itu dan melihat ke arah muka pemuda dengan heran.
Ada getaran halus tiba tiba menyusup di antara aliran darahnya hangat membuat jantungnya berdetak kencang.
" eh maaf....", buru buru gadis itu melepaskan kedua lengan pemuda itu. seketika dia teringat dengan kucingnya.
" Maaf aku harus pergi sekarang aku harus mencari kucingku kasihan dia lagi terluka ". gadis itu berniat melangkah pergi meninggalkan pemuda itu tapi dengan sigap pemuda itu menahanya.
" Jangan pergi,....kamu tidak perlu mencari kucing itu lagi karena dia ada di sini" terang pemuda itu.
" Mana dia....kenapa kamu menyembunyikanya diakan lagi terluka ".
" Apa kamu sangat menyayanginya?" tanya pemuda itu
" Iya....aku sangat menyayanginya, aku suka binatang apalagi kucing. kasihan dia kemarin aku menolongnya karena dia di lukai oleh yang memeliharanya sebelumnya karena dia memakan ikan yang akan di hidangkan untuk keluarganya ", seketika tangis gadis itu meledak mengingat kemalangan yang menimpa kucing itu kemaren.
" Sudahlah kamu jangan menangis lagi, dia baik baik saja", pemuda itu berusaha menenangkan gadis itu.
" Mana dia...kembalikan dia padaku ", desak gadis itu meminta agar pemuda itu segera menyerahkan kucingnya.
" Dia sudah ada di depan kamu "
gadis itu kaget dan menatap wajah pemuda itu seketika dia mundur selangkah dari pemuda itu.
" Ya....aku adalah kucing yang kemarin kamu tolong ", jelas pemuda itu.
"" Kamu......mana mungkin ", gadis itu tidak percaya.
" Percayalah....kucing itu aku, mulai sekarang kamu tidak perlu mengkhawatirkanku, dan aku akan menjaga dan melindungimu selalu ".pemuda itu mencoba meyakinkan gadis itu.
Gadis itu malah memalingkan mukanya seperti tidak berani memandang pemuda itu kembali.
" Kenapa kamu tidak mau melihatku " tanya pemuda itu
" Aku malu dengan mukaku " jawab gadis itu singkat.
.........

" Sekarang ikutlah aku " ajak pemuda itu seraya membawa gadis itu ke sungai.
" Bercerminlah di air sungai itu , lihatlah mukamu di sana " pemuda itu menyuruh gadis itu untuk bercermin di air sungai yang bening itu.
Gadis itu menuruti perkataan pemuda itu, dia bercermin di permukaan air sungai yang bening itu dan alangkah terkejutnya dia disaat melihat mukanya yang tadinya buruk menjadi cantik jelita.
" Ya Allah apakah aku bermimpi,'' gadis itu meras heran dan bingung.
" Putri.....ini semua adalah anugerah, kita harus menyukurinya " kata pemuda itu.
.........

Begitulah akhirnya gadis si buruk rupa itu kini menjadi gadis yang cantik jelita, cantik wajahnya secantik dengan hatinya. Mereka berdua akhirnya hidup bersama dan bahagia.


>>>>>>><<<<<<<<



Wednesday, April 6, 2011

Bapak dan Singkong Rebus

Pagi ini terasa begitu dingin, mungkin karena semalaman di guyur hujan hingga membuat malas aku untuk beranjak. Dengan malas ku paksakan diri bangkit dari tempat tidurku yang empuk.
"hmmmm dingin banget", aku berguman sendirian.
Ku seret langkahku menuju jendela di sudut kamar, kubuka dan cerah terlihat di luar membuat mataku berbinar seketika. Sinaran mentari yang masih terasa samar membuat indah dan semakin indah kilaunya kristal embun di ujung dedaunan dan kelopak melati yang ku tanam di depan kamarku.
.......

Seketika pandanganku terlintas pada sosok lelaki tua di kejauhan sana. Wajahnya yang sudah terlihat tua di tambah badanya yang kurus tak bisa menghalanginya untuk tetap melakukan rutinitasnya demi anak istri tercinta.
Tak terasa butiran kristal bening mengalir basahi pipiku mengajakku mengingat kenangan indah bersama bapakku tercinta beberapa tahun lalu.
.......
 
" Nduk, jangan lupa sarapan mesti hanya singkong rebus.Maafin bapak ya nduk hanya ini yang setiap pagi bapak siapin buat kita ", ucap bapak mengingatkanku.
 
Aku adalah salah satu anak yang terlahir di tengah tengah keluarga sederhana mungkin bisa di bilang keluarga miskin. Bapak hanya seorang petani sedang ibu hanya seorang buruh cuci. 
Suatu hari tiba tiba bapak sakit sampai sampai tidak bisa berjalan, hanya terkulai di tempat tidur bahkan untuk dudukpun terasa sulit. Semenjak itu kehidupan keluarga kami menjadi lebih susah. Ibu bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan kami hingga suatu hari ibu terpaksa pergi ke kota untuk mencari kerja meski hanya sebagai pelayan warung makan. 
 .......
 
Dua bulan terkulai tak berdaya, akhirnya Allah masih menyayangi keluargaku terutama bapak, bapak sembuh dan akhirnya bisa berjalan dan bisa bekerja seperti biasa. 
Setiap pagi sebelum betangkat ke sawah bapak selalu menyiapkan Singkong Rebus untuk sarapan pagi kami semua, karena hanya itu yang kami punya. Terkadang kami makan nasi hanya siang atau malam saja itupun dengan lauk seadanya hanya dengan krupuk dan sambel.
Bapak juga yang selalu masak untuk aku dan kakakku, karena saat itu aku masih kelas dua Sekolah Dasar dan kakakku laki laki kelas tiga sekolah dasar juga.
.......

Kini aku sudah tumbuh dewasa, sudah bisa mandiri alhamdulilah tapi kenangan masa lalu sungguh terkadang mengiris hati. Namun aku bangga semua membuat aku kuat dan mengerti akan arti hidup.
Satu yang terkadang membuat aku tertawa geli, Bapak yang gemar makan singkong rebus hingga kini tak bisa berhenti alias tidak ada kata bosan.meski bisa membeli Roti Tawar dan keju tapi buat Bapak " Singkong Rebus is The best.
........
He he he he maaf....mau coba bikin cerpen fiksi tapi gagal.......
jadi inget bapak beneran dan makan singkong rebusnya hmmmm
Miss U ayah.....