Wednesday, April 13, 2011

Si Kucing yang Malang dan Gadis si Buruk Rupa

Suatu pagi di tengah hutan yang terletak tidak jauh dari  Pedesaan tampak seorang gadis dengan baju yang lusuh dan mukanya tertutup kain cadar. Gadis itu duduk terdiam di bawah pohon di tepian sungai sambil memeluk kedua lututnya. Dia menangis meratapi nasibnya. Dia gadis yang baik hati tapi karena wajahnya yang buruk karena cacat sejak lahir dia di buang keluarganya  karena mereka merasa malu atas kehadiranya. 
..........

" Ya Allah, apa salahku?, kenapa keluargaku membuangku, kenapa mereka tidak menginginkan aku berada di tengah tengah mereka? kenapa ya Allah? sampai kapan aku sendiri di tengah hutan ini, kenapa tidak Kau ambil saja aku ya Allah ". Gadis itu semakin tersedu dalam isak tangisnya meratapi kesendirianya di tengah hutan belantara itu.
..........

Dari kejauhan gadis itu mendengar suara berisik seperti suara seseorang yang lagi marah marah. Meski samar samar dia bisa mendengar dari arah mana suara itu datang. Perlahan dia beranjak dan berjalan menuju arah di mana suara itu datang. Terlihat seorang perempuan tua sedang menumpahkan kekesalanya pada seekor kucing. Perempuan tua itu merasa kesal dan marah karena kucing tersebut telah mencuri ikan yang sudah dia siapkan untuk keluarganya.
" Dasar kucing kurang di untung, sudah saya pelihara tapi kamu tidak berterimakasih sekarang ini balasanya karena kamu sudah mencuri ikan kesukaan anak dan suamiku ".maki wanita tua itu dengan muka penuh kemarahan, dan.....
"Prak...." wanita tua itu memotong kedua telapak kaki depan kucing itu. Serentak kucing itu mengerang kesakitan namun tak bisa berbuat apa apa hanya bisa merintih dengan suaranya yang khas. 
Wanita itu kemudian beranjak meninggalkan kucing itu begitu saja dengan kondisi yang berlumuran darah.
Huhf....sungguh kejam....!!!!!!
..........

Setelah kepergian wanita itu, gadis itu segera berlari menghampiri kucing yang malang itu, dia berusaha menolongnya mencoba membalut kedua kaki kucing itu dengan kain penutup mukanya.
" Ya Allah kenapa wanita itu jahat banget, kenapa dia tega menyakiti kucing yang tak berdosa ini?".
" Kucing yang malang, tenang ya...aku akan menolongmu, aku akan merawat dan mengobati lukamu ".
Di gendongnya kucing itu dan di bawanya menuju rumah pohon di mana gadis itu biasa tinggal.

" kucing yang manis, kamu jangan takut ya melihat mukaku yang buruk karena penutupnya aku pakai untuk membalut lukamu jadi sekarang aku tidak bisa menutup mukaku."
"Ya Allah terimakasih Kau telah mengirimkan aku teman seekor kucing kini aku tidak akan merasa kesepian lagi terimakasih ya Allah ".
Gadis itu terlihat tersenyum bahagia sambil memperhatikan kucing yang berada dalam gendonganya.
 Dan si kucingpun memperhatikan gadis itu seolah mengetahui apa yang sudah di ucapkan, apa yang sedang di rasakan oleh gadis itu. Tapi dia hanya bisa bersuara dengan suaranya yang khas.
" Miiiaaawww ", si kucing seolah meminta si gadis agar berhenti menangis dan tidak bersedih lagi.
" he he he aku tahu kamu pasti mengerti apa yang aku katakan dan yang aku rasakan saat ini, mulai sekarang aku tidak akan bersedih dan sendiri lagi karena sekarang aku sudah mempunyai kamu ", gadis itu tersenyum dan memeluk kucing itu.
..........

Hari semakin merayap, senja menjemput dengan indahnya. Malam menghampiri, suasana terasa begitu mencekam. Gelap dan sangat pekat, sesekali terdengar binatang malam yang hanya menambah malam semakin menyayat. Suara gemercik air sungai dan gesekan dedaunan yang terbelai mesranya hembusan angin malam. Tak sedikitpun terlihat rasa takut di wajah gadis itu, dengan penuh kasih sayank di peluknya kucing itu dalam tidurnya. Dari wajahnya tampak ketenangan tak sedikitpun duka terlihat disana.
..........
" Siapa aku?". Gadis itu bertanya pada bayangan dirinya yang terlihat di beningnya air sungai ketika dia hendak memcuci mukanya. Dia terlihat begitu heran karena mukanya yang buruk berubah cantik jelita, bajunya yang lusuh compang camping menjadi putih bersih seperti baju seorang puteri.
" Ya Allah apakah ini bener bener nyata atau.......".
Seketika gadis itu berlari menuju rumah pohonya, matanya melihat kesana kemari seperti mencari sesuatu.
" manis....manis.....di mana kamu.....", ternyata dia mencari kucing yang kemarin di tolongnya. di berlari ke arah sungai kembali berharap dia kan menemukan kucingnya disana, dia terus berlari sambil memanggil mangil kucing tersebut dan...." breekkk aaaawwww.....".
...........

Gadis itu terbangun dari mimpinya.
" Ya Allah Alhamdulillah semua cuma mimpi ".
" Tapi,.....manis....manis.....di mana si manis...kenapa tidak ada di sini ". Gadis itu mulai tampak kebingungan karena si kucing tidak ada di sampingnya. serontak dia beranjak turun dari rumah pohonya untuk mencari kucing yang telah menjadi sahabatnya itu.
..........

" Hey....kamu sudah bangun rupanya..?".
Gadis itu kaget mendengar suara pemuda dan seketika menghentikan langkahnya, menoleh kearah datangnya suara itu.
" Hey,....kamu siapa? kenapa ada di sini ", tanya gadis itu penuh heran seraya berpaling dan menutup mukanya dengan kedua telapak tanganya.
Perlahan pemuda tampan itu beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri gadis itu.
" Kenapa kamu menutup mukamu? apa kamu takut melihat kedua tanganku tanpa telapak?" Tanya pemuda itu.
Gadis itu terkejut mendengar pertanyaan pemuda itu, serentak dia membuka kedua tanganya yang menutup mukanya dan melihat kearah kedua tangan pemuda itu.
" Kenapa dengan kedua tanganmu ? ", gadis itu langsung memegang kedua tangan pemuda itu dan melihat ke arah muka pemuda dengan heran.
Ada getaran halus tiba tiba menyusup di antara aliran darahnya hangat membuat jantungnya berdetak kencang.
" eh maaf....", buru buru gadis itu melepaskan kedua lengan pemuda itu. seketika dia teringat dengan kucingnya.
" Maaf aku harus pergi sekarang aku harus mencari kucingku kasihan dia lagi terluka ". gadis itu berniat melangkah pergi meninggalkan pemuda itu tapi dengan sigap pemuda itu menahanya.
" Jangan pergi,....kamu tidak perlu mencari kucing itu lagi karena dia ada di sini" terang pemuda itu.
" Mana dia....kenapa kamu menyembunyikanya diakan lagi terluka ".
" Apa kamu sangat menyayanginya?" tanya pemuda itu
" Iya....aku sangat menyayanginya, aku suka binatang apalagi kucing. kasihan dia kemarin aku menolongnya karena dia di lukai oleh yang memeliharanya sebelumnya karena dia memakan ikan yang akan di hidangkan untuk keluarganya ", seketika tangis gadis itu meledak mengingat kemalangan yang menimpa kucing itu kemaren.
" Sudahlah kamu jangan menangis lagi, dia baik baik saja", pemuda itu berusaha menenangkan gadis itu.
" Mana dia...kembalikan dia padaku ", desak gadis itu meminta agar pemuda itu segera menyerahkan kucingnya.
" Dia sudah ada di depan kamu "
gadis itu kaget dan menatap wajah pemuda itu seketika dia mundur selangkah dari pemuda itu.
" Ya....aku adalah kucing yang kemarin kamu tolong ", jelas pemuda itu.
"" Kamu......mana mungkin ", gadis itu tidak percaya.
" Percayalah....kucing itu aku, mulai sekarang kamu tidak perlu mengkhawatirkanku, dan aku akan menjaga dan melindungimu selalu ".pemuda itu mencoba meyakinkan gadis itu.
Gadis itu malah memalingkan mukanya seperti tidak berani memandang pemuda itu kembali.
" Kenapa kamu tidak mau melihatku " tanya pemuda itu
" Aku malu dengan mukaku " jawab gadis itu singkat.
.........

" Sekarang ikutlah aku " ajak pemuda itu seraya membawa gadis itu ke sungai.
" Bercerminlah di air sungai itu , lihatlah mukamu di sana " pemuda itu menyuruh gadis itu untuk bercermin di air sungai yang bening itu.
Gadis itu menuruti perkataan pemuda itu, dia bercermin di permukaan air sungai yang bening itu dan alangkah terkejutnya dia disaat melihat mukanya yang tadinya buruk menjadi cantik jelita.
" Ya Allah apakah aku bermimpi,'' gadis itu meras heran dan bingung.
" Putri.....ini semua adalah anugerah, kita harus menyukurinya " kata pemuda itu.
.........

Begitulah akhirnya gadis si buruk rupa itu kini menjadi gadis yang cantik jelita, cantik wajahnya secantik dengan hatinya. Mereka berdua akhirnya hidup bersama dan bahagia.


>>>>>>><<<<<<<<



1 comment:

jawa14 said...

di awal cerita aku mulai tergoda tp pada saat bertemu si kucing ceritanta terlalu cepat rasa panasaran lansg hilang dan rasa penasaran untuk memebaca jd turun..buatlah agak panjang dikit supaya menyentuh hati pembaca..karana terlalau cepat seakan akan cerita km tergesa gesa dn membuat cerita seakan2 acak acakan..bikin pembaca penasaran di tengah cerita km..tks good luck