Tuesday, December 28, 2010

Terkadang Racun bisa menjadi Obat

Kita semua pasti pernah merasakan bagaimana kecewa, bagaimana sakit hati, entah dalam kadar yang biasa ataupun luar biasa karena setiap pribadi individu akan berbeda beda bagaimana menanggapi segala rasa yang senantiasa singgah menyapa jiwanya. Senang, sedih, suka, duka, sakit, sehat, bahagia ataupun kecewa.Mereka yang kita sayangi, mereka yang kita cintai, mereka yang kita percayai, jika mereka pula yang mengkhianati kita tentunya saat itu kita akan merasa bahwa mereka pula yang membuat kita menderita. Terlebih kalau mereka orang orang terdekat kita. Tetapi di balik perbuatan yangmereka lakukan kepada kita secara tidak langsung mereka telah menjadi guru kita karena mereka telah mengajarkan satu hal kepada kita.Kok bisa begitu ea..???

Pertama kita mesti menyadari bahwa dalam kehidupan ini semua pasti ada yang namanya hukum sebab akibat, juga istilah yang mungkin kita dapati dalam kehidupan sehari hari bahwa siapa yang menanam dia pasti akan menuai hasilnya. Berpegang pada dua istilah tersebut kita bisa menjadikan apa yang kita alami untuk merenung dan bertanya, Mengapa mereka melakukan itu kepada kita??.
Dalam situasi seperti ini sikap jujur pada diri sendiri lebih kita perlukan, jangan menghakimi mereka dulu, cobalah jawab pertanyaan yang ada pada diri kita sendiri. Adakah memang kita melakukan salah sehingga kita mendapati rasa seperti ini? atau mungkin juga seandainya memang kita sama sekali tidak salah suatu hari nanti kita akan merasakan hal yang sebaliknya dan mereka akan merasakan apa yang kita rasakan saat ini.
Gampangkan jadi buat apa pusing pusing,berfikir positif  saja lebih baik.Karena pada kenyataanya perbuatan apapun yang kita lakukan kita akan merasakan hasilnya baik ataupun buruk demikian pula dengan mereka.

Kedua, dalam hal ini satu kesadaran mesti kita dapatkan dan kita tanamkan kepada diri kita. Tidak selamanya kita akan merasakan hal yang sama, bahagia terus menerus ataupun sedih terus menerus. Karena dalam kehidupan banyak lembar lembar perjalanan yang akan kita ciptakan akan kita lalui dan disitulah kita goreskan warna warna sesuai apa yang kita lakukan. Tanpa kita sadari pada akhirnya kita akan tahu warna apa yang telah kita goreskan pada lembar perjalanan kehidupan yang kita miliki.Tak selamaya apa yang kita inginkan terpenuhi sama persis dengan apa yang kita mahu. Sama halnya dengan perasaan. Tak selamanya kita bisa memaksakan kehendak agar orang lain melakukan seperti apa yang kita mahu, karena kita juga tidak akan mau selamanya melakukan apa yang mereka mau terhadap kita. Nah adilkan???

Setelah kesadaran tersebut pasti akan muncul sikap keegoisan dalam hubungan , sikap yang bagaimana ya???. Nah yang seperti ini tentunya " Saya akan bersikap baik kepada siapa saja asalkan mereka juga bersikap baik kepada saya ". egoiskah???.
Bisakah sikap seperti ini di jalankan dalam hubungan sehari hari? ehmmmm mungkin bisa juga dan mungkin malah harus begitu. semua kembali pada masing masing individu, karena setiap individu mempunyai cara dan pemikiran yang berbeda itu yang mutlak.
Menjadi diri sendiri mungkin lebih baik. Mengembalikan semua kepada diri sendiri, kita mesti yakin kalau kita bisa menghormati, menghargai diri sendiri pasti kita juga bisa menghargai orang lain dalam waktu yang samadan tanpa di minta orang lain akan menghargai kita juga. Kalau kita bisa jujur pada diri sendiri, bisa menanamkan sifat melakukan tanpa pamrih pasti rasa kecewa tidak akan pernah kita rasakan, tapi kita hanya manusia biasa yang serba terbatas yang tidak bisa lepas dari ambisi dan nafsu.




 




2 comments:

Anonymous said...

semua kejadian mengajarkan satu hal...dan terkadang yang sebaliknya
sedih mengajarkan kita bagaimana pentingnya saat saat bahagia juga sebaliknya....karena semua saling melengkapi.
Racun terkadang menjadi obat.....juga sebaliknya......
kawan terkadang menjadi lawan.....tak mustahil semua itu terjadi.
artickle yang menarik......
terus berkarya.......ikiti gerak tari jemarimu hehehhe

Anonymous said...

Pahit mengajarkan kita mengetahui manis, juga warna kehidupan adanya sisi warna gelap maka warna terang mudar juga terlihat juga sebaliknya....
karena terkadang dari yang tidak kita suka kita akan menemukan sesuatu yang kita suka walau tanpa kita sadari semua itu berkaitan.