Friday, December 10, 2010

Kenapa Harus Dia ( Menyesal )

Add caption
               Aku membuka mataku yang begitu enggan bersahabat dengan pagi yang sudah menjemputku sebelum aku sadar bahwa aku tertidur di kasur ini. Dengan berat aku berusaha menenangkan bisikan-bisikan tubuhku yang menginginkan kembali terlelap tanpa mengacuhkan matahari pagi. Terdengar samar alunan nada merdu dari arah meja di sudut kamarku yang seolah-olah mengucapkan selamat pagi kepada ku, suara alarm yang di hadiahkan Rendy waktu hari ulang tahunku dulu.Alunan lagu " My Love " milikWestlife yang sengaja dia rekam agar bisa membangunkanku setiap pagi. " Sempurna, kamu memang selalu bisa membuat hatiku tersenyum" kataku dalam hati.
               Dengan malas ku paksa tubuhku beranjak dari pembaringan, mencoba menghadapi hari walau terasa berat dan malas. Ku sambar Ipod yang tergeletak di meja dan kunyalain musik pagi yang selalu menemani pagiku.hari ini aku mesti berangkat pagi karena ada kerjaan yang belom selesai kemarin. Setelah selesai
berbenah diri ku segerakan diri berangkat kerja.sesampai di tempat kerja setumpuk kerjaan menanti dan harus ku selesaikan. 
                Suara HP ku mengagetkan konsentrasiku. " Assalamualaikum melati apa kabarmu di jakarta? kamu baik baik saja kan?" aku langsung mengenali suara yang ada di ujung tlp." Waalaikumsalam ibu, alkhamdulilah melati baik, ibu bapak sehat juga kan?" jawabku tak mau kalah." Ibu tumben tlp pagi pagi begini ada apa bu? "
"Nggak ada apa apa ibu cuma pingin tahu kabar kamu aza, sekalian mau tanya gimana kabar hubungan kamu sama Rendi?". Mendengar perkataan ibu aku merasa aneh dan tiba tiba perasaanku tidak enak." hubunganku sama Rendi? kami baik baik saja kok bu memangnya kenapa kok ibu tiba tiba tanya seperti itu?" jawabku penuh heran dan tanda tanya.
"Baik baik saja bagaimana maksud kamu, orang ibu dengar berita katanya Rendy mau menikah sama orang lain, apa itu benar mel?"." apa menikah? Rendi mau menikah" jawabku tetap santai karena memang hubunganku sama rendi baik baik saja. bahkan semalam aku sama dia masih bercanda mesra lewat telephone dan chat di Yahoo Mesanger. "ia mel dia itu kabarnya mau menikah dan itu bukan sama kamu, makanya ibu pagi pagi telp kamu" mendengar perkataan ibu aku menjadi diam tak mengerti rasanya aku gak bisa rasa apa apa, tapi aku masih tetap tak merasa apa apa. " Mel....melati....kamu baik baik aza kan mel? ". "eh...e....ia ibu melati baik baik aza" suara ibu mengagetkanku dan membuatku gugup. "ea sudah kalo gitu nanti kalau kamu sempat kamu tanyakan langsung pada rendi ea...assalamualaikum". ibu menutup telpnya " waalaikumsalam" jawabku dan langsung ku tutup hpku.
                Setelah mendengar kabar dari ibu aku menjadi bingung, konsentrasi hilang dan rasanya aku tak bisa bekerja. Beribu tanya menari nari di benaku rasanya tak mungkin kalau semua terjadi " itu tak akan mungkin, Rendy tidak akan mungkin menkhianatiku " gumanku dalam hati. Tapi sungguh miris rasanya bila membayangkan hal itu akan jadi kenyataan apa aku sanggup menerimanya. Aku berhubungan sama Rendi tidak sebentar sudah hampir enam tahun aku menjalin hubungan sama dia. Aku dan dia dulu sama sama kerja di Surabaya namun pada akhirnya aku di pindah tugas ke Jakarta jadi aku sama dia sudah hampir enam bulan berhubungan hanya lewat tlp, sms atau chat lewat internet, Dan selama ini tidak ada tanda tanda yang mencurigakan. " seandainya terjadi dengan siapa dia menikah" sebersit tanya tiba tiba menyelinap dalam fikiranku.
                Lagi lagi suara hpku mengagetkanku ternyata sms masuk " Assalamualaikum, sayank....sudah makan belom? makan dulu sana gi ..." sms dari Rendy. Senyumku mengembang tiba tiba setelah membaca sms itu dan seketika hatiku kembali yakin dan ku anggap berita yang disampaikan ibu mungkin hanya salah berita saja, karena buktinya Rendy tak sedikitpun berubah.Dia tetap hangat dan penuh perhatian setiap saat mengingatkanku untuk makan ini itu bahkan hal sepelepun dia tak pernah lupa.
                Berita yang disampaikan ibu tadi pagi benar benar buat aku gelisah. seketika ku teringat Maya. mungkin dari dia aku bisa dapatkan informasi kebetulan juga dia juga kerja di Surabaya dan dekat juga sama Rendy. Segera saja ku pencet no Hp Maya dengan harapan ku dapatkan sedikit informasi.
" Assalamualaikum may.....kamu apa kabar " sapaku sembari memulai percakapan. " Walaikumsalam mel......alhamdulillah baik........tumben telp ada apa nich?"." May.....aku lagi bingung nich may....hmmm kamu kira kira tahu gak ya..???", "Kamu bingung kenapa mel......ada apa? cerita dong...!!"." May....kamu sering bertemu ma Rendy kan may......tadi pagi aku dapat berita dari ibu katanya dia mau menikah ....tapi sama siapa ibu gak tahu....dan akupun belum tanyakan itu sama rendy.....kamu dengar berita itu gak may.....? tapi selama ini hubunganku sama Rendy baik baik aja gak ada masalah tadi siangpun kita masih sms an seperti biasa....... May.....may....kamu masih dengar aku kan???"."eh.....iya mel aku denger kok" jawab maya seolah gugub. tapi aku tak terfikir kenapa maya jadi gugub mendengar ceritaku. " jadi kamu tahu juga berita itu may....", "Bukan mel....bukan masalah itu....emmmm sebaiknya kalau masalah itu kamu tanyakan saja langsung pada Rendy iya mel.....maaf aku gak bisa kasih tahu kamu".mendengar jawaban maya aku jadi heran sepertinya memang ada yang terjadi tapi maya menutupi dari aku. Tapi tak seperti biasanya maya begitu . sejak aku sama dia bersahabat biasanya dia terbuka apa adanya dan blak blakan sama aku.....tapi kok sekarang agak aneh." Mel......maaf aku mau keluar ada urusan sebentar nanti telp lagi ea mel....Assalamualaikum". Belum sempat aku menjawab maya sudah menutu tlpnya. " Aneh.....ada yang tidak beres " Gumanku dalam hati.
                Beribu tanya menyelimuti hatiku, resah dan cemas membuat aku tak bisa melakukan apa apa. " aku mesti tanyakan ini pada Rendy.....tapi apa nanti dia gak marah " aku berguman sendiri. Kunyalain lappy kesayanganku berharap Rendy sudah di rumah dan sudah On Line jadi aku bisa tanya langsung sama dia.
" Assalamualaikum, Sayank...lagi ngapain " baru saja ku stay On line yahoo mesanger kepunyaanku , pesan ofline Rendy sudah muncul berarti dia sudah Online. " Waalaikumsalam , maaf yank....aku baru online " jawabku singkat.Baru saja ingin ku ketik pesan Hp ku berbunyi.....rupanya Rendy menelfonku." assalamualaikum" sapaku singkat. " Waalaikumsalam.....sayank kamu lagi ngapain?" tanya Rendy." Lagi mikirin kamu say.." jawabku lirih."kamu kenapa sayank...kok suaranya lemes begitu, kamu sakit??""enggak kok"," trus kenapa lemes begitu"," Mungkin kecapekan aza". obrolan basa basiku sama rendi berlangsung.seperti biasa dia selalu bikin aku tertawa, namun aku tak bisa menutupi resah dan kegelisahanku dan Rendypun rupanya bisa merasakan hal itu. "sayank,...kamu kenapa tak seperti biasanya kamu seperti ini".mendengar pertanyaan Rendy aku terdiam sejenak. aku siapkan diriku untuk menanyakan kebenaran berita yang aku dengar dari ibu tadi pagi.
"Sayank....aku mau tanya sesuatu tapi jangan marah ea......".ucapku agak cemas."mang kamu mau tanya apa?"." hmmmm tadi pagi ibu tlp dan menanyakan tentang hubungan kita ", "trus apa yang ingin kamu tanyakan"." Ibu memberitahu aku bahwa ibu dengar katanya kamu mau menikah.......itu gak benar kan sayank...." tanyaku terbata seolah aku udah mau menangis.Terasa perih seketika hatiku saat terlontar pertanyaan itu dari mulutku. Rendi diam tak menjawab. hampir lima menit kita sama sama diam." sayank...kenapa tak menjawab berita itu tak benarkan, itubohongkan....?" tanyaku emosi." Sayank.....maafkan aku....sebenarnya memang hubungan kita ada masalah dan aku mau bicarakan hal ini sama kamu tapi tidak lewat tlp....aku mau ke Jakarta nanti hari minggu dan kita bicara ".Mendengar jawaban Rendy tak terasa air mataku jatuh juga sakit, sedih kecewa membaur mengisi hatiku " Jadi semua itu benar?" tanyaku dengan suara terbata karena menangis." Sayank ...tenang jangan menangis gitu dong , aku tidak mau kamu menangis semua baik baik saja. nanti minggu sayake jakarta dan kita bicara ok. sekarang jangan menangis trus tidur gi  udah lewat malam nich....", Rendy berusaha menenangkanku. selama ini memang Rendy sangat perhatian dan menyayangi aku jadi rasanya berat menerima kenyataan kalau hubungan ini harus berakhir sampai disini. " Ok kalau begitu sayank.....aku tunggu kedatangan kamu hari minggu dan aku berharap kamu tidak membawa berita yang nantinya buataku sedih " " ea sayank....I love you", " I love you too". ku segera tutup tlp.ku lihat jam sudah menunjukkan pukul 1 untung besuk hari saptu jadi kerja libur.
               Hari yang aku tunggu tiba. akhirnya Rendy datang juga menemuiku.setelah ngobrol lama melepas rasa kangen yang ada.Akhirnya aku mulai untuk memulai pembicaraan yang inti.
"Sayank.....sekarang waktunya kamu jelasin semua, ada apa dengan hubungan kita " tanyaku dengan rasa deg degan.Rendy terdiam dan menunduk. Perlahan dia bangkit dari duduknya dan duduk tepat di sampingku. Di raihnya tanganku dan tiba tiba dia memelukku. "Sayank....ada apa sebenarnya " tanyaku dengan tetap berada dalam pelukanya. Perlahan dia melepaskanku dan berkata " Sayank,....maafkan aku""Kenapa?"tanyaku penasaran." aku yakin apa yangakan aku sampaikan pasti akan buat kamu kecewa dan membenciku tapi aku harap kamu mengerti " Rendy menatapku tajam dan seakan penuh harap agar aku bisa memahaminya." sebenarnya ada apa? jadi benar kamu mau menikah? sama siapa? kenapa? selama ini kita gak pernah ada masalah apa apakan? apa salah saya " tanyaku beruntun tak kuasa menahan tangis."Sayank maafkan aku"" jawab dulu ea apa nggak, apa benar kamu mau menikah?" aku berusaha menepis lengan Rendy yang mencoba merengkuhku. "iya" Tak percaya rasanya mendengar jawaban singkat rendi. seketika terasa aliran darahku berhenti air mata rasanya kering tiada tersisa. Ku tarik nafas dalam dalam mencoba menenangkan diri dan kendalikan emosi.ku coba tatap dalam dalam ke arah Rendy berharap dia mengulang jawabanya dan berkata tidak.
"Sayank...maafin aku.....iya aku akan menikah bulan depan" lagi lagi kata kata itu seolah buat nafasku berhenti.seperti tak ada hujan tak ada apa tapi tiba tiba datang banjir. mengejutkan " kenapa? kenapa kamu lakukan ini apa salah aku ? dan kenapa kamu baru ngomong ini ke aku.....dan itu berarti selama ini kamu selingkuh? begitu" tanyaku tak bisa membendung emosi' lagi."enggak sayank enggak aku gak pernah selingkuh" jawab Rendy seraya meyakinkanku." Trus apa maksud semua ini ", "sayank...semua ini di luar kemauanku...ini terjadi karena......" rendi tak meneruskan kata katanya.Tiba tiba dia diam seolah menahan amarah." Karena apa......kenapa tak di teruskan ? kenapa diam?" Rendy tak menjawab. Hatiku terasa sakit seketika aku mesa kecewa yang teramat.rasanya gak percaya semua berakhir begitu saja apalagi aku sama Rendy tak pernah punya masalah sebelumnya.seperti mimpi buruk ini bagiku."Aku sudah melakukan hal bodoh yang selama ini aku tak pernah lakuin..maka dari itu aku harus menikahi 'dia " seperti di samber petir telingaku mendengar kata kata Rendy........."Apa..?"tanyaku seraya tak percaya dengan apa yang aku dengar "Ea aku sama dia telah..." "Cukup Ren......nggak usah di teruskan aku nggak mau dengar lagi" selaku memotong perkataan Rendy. aku sungguh tak percaya dengan apa yang akan Rendy katakan."Baik......karena semua tlah terjadi mulai detik ini hubungan kita putus.aku relakan engkau menikahi dia.....semoga kamu bahagia. satu yang aku pingin tahu.....siapa gadis itu....? apa aku mengenalnya?" kataku terbata bata karena aku tak bisa lagi menahan sakit hati ini."iya aku mau menikah sama..." Rendy tak meneruskan kata katanya "sama siapa","Maya", "apa ? jadi kamu mau menikah sama Maya , Dia kan sahabat aku Ren? kamu tahu itu kan? kalian berdua bener bener tega sama aku? kalian jahat kalian pengkhianat.....pergi kamu Ren.....pergi" aku menangis kian menjadi mendengar bahwa Rendy akan menikah dengan sahabatku sendiri. sesaat aku teringat kemaren saat aku telp Maya .....pantes saja dia tidak mau memberi tahu, pantas saja dia bersikap aneh ternyata dia mengkhianati aku. " Mel....Please maafin aku, aku bener bener khilaf", " Plak....".tanpa sadar tamparan tanganku mendarat di muka Rendy " Rend...kamu jahat ..kamu jahat aku benci sama kamu" aku sudah tak bisa menahan diri.....dengan hati hancur sakit aku berlari meninggalkan Rendy." Mel....tunggu mel " teriak Rendy mencegahku. aku terus berlari tanpa mempedulikan dia. Sesampai di tempat kos.....aku masih tetap menangis, aku masih belom bisa percaya dengan apayang sudah terjadi.kenapa semua terasa mimpi, aku sangat menyayangi dan mencintai Rendi dan aku juga tahu dia mempunyai perasaan yang sama terhadap aku.Terlebih lagi kenapa mesti dengan Maya.....dia adalah sahabatku semenjak SMA kenapa mesti dia.
               Semenjak kejadian itu menjadi pendiam. Aku mencoba menata hatiku kembali.mencoba merelakan semua karena bagaimanapun aku mesti bisa merelakanya. Mungkin ini memang sudah garis hidupku , Rendy bukan untuku tapi untuk Maya...aku berharap semoga mereka berdua bahagia dan aku akan menemukan pengganti Rendy yang jauh lebih baik. Tapi cintaku sama Rendy tak kan pernah bisa hilang karena rasa itu tulus dari hatiku. Selamat berbahagia Ren......selamat berbahagia Maya semoga kalian berdua selalu bahagia aku akan coba ikhlaskan semuanya.



1 comment:

Anonymous said...

Ceritanya lumayan bagus....cuma masih terdapat pemakaian kata yang di ulang ulang...semoga bermanfaat untuk tulisan selanjutnya....selamat berkarya